Kunjunganku ke USA (ini yang ke-4), April 2016


Memenuhi Undangan Kegiatan Seni.

Mr. Andrew Claw McGraw, P.Hd., selaku dosen pada Richmond University mengorganisasi dan mengundang saya untuk datang ke USA untuk sebuah proyek kolaborasi seni antara: seni wayang Bali, Seni Pertunjukan Apallachian, dan music keroncong Indonesia (undangan terlampir). Mr. Andy bekerjasama dengan perbagai pihak di universitas tempat mengajar dan universitas lain di AS untuk mensukseskan proyek kolaborasi seni. Saya dan rekan dosen jurusan karawitan ISI Surakarta, Sdri. Peni Candrarini serta seorang dosen dari ISI Denpasar Bali, Gusti Sudarta, diundang untuk memberikan: workshop, rehearsal, dan sekaligus mementaskan kolaborasi seni Internasional tersebut.

Sekilas Tentang Shadow Ballads

Karya kolaborasi seni kami diberi tajuk “Shadow Ballads”, merupakan suatu kerjasama berbagai seniman Indonesia dan Amerika seperti: Peni Candrarini, Anna Roberts-Gevalt, Elizabeth LaPrelle, Andrew McGraw, Hannah Standiford, Gusti Sudarta, dan Danis Sugiyanto. Dipentaskan pada hari Sabtu, 16 April, 2016 pukul 03:00 sore di Camp Concert Hall, Booker Hall of Music, Modlin Centre Richmond University.

Shadow Ballads adalah sekumpulan seniman terkemuka Appalachian, musik dan teater Asia yang saling berhubungan berbagi pengalaman kehidupan sehari-hari dari ujung-ujung dunia. Master seniman dari Virginia dan Indonesia juga menggabungkan “crankies,” suatu bentuk teater rakyat Amerika yang menggambarkan balada di atas kertas dan kain gulungan, dengan “wayang kulit,” bentuk tradisional pedalangan bayangan Asia (Bali).

Kolaborasi dengan seniman master disajikan bersama karya yang dihasilkan oleh mahasiswa University of Richmond dan seniman muda dari kelompok masyarakat setempat, orkes keroncong Rumput Richmond Virginia. Shadow Ballads mengkombinasi keunikan musik gaya lama Amerika dan keroncong Indonesia.

Penonton diajak ke atas panggung untuk mencoba crankies dan wayang kulit setelah selesai pertunjukan. Pusat Seni Modlin (lembaga yang memfasilitasi karya seni di Richmond University) juga telah mengadakan lokakarya setelah pertunjukan, serta ramah tamah dengan seluruh seniman/pemain.

Penonton yang hadir sekitar 1000 orang, hal ini disebabkan oleh kesuksesan promosi dan publikasi pentas yang dilakukan oleh para penyelenggara.

 Berbagai Kegiatan Selama di USA

Kami juga terlibat memberikan workshop gamelan Jawa dan musik keroncong di berbagai universitas yang kami kunjungi. Adapun kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:

  • Tiga hari setelah kedatangan di AS, pada tanggal 6 April 2016 kami mengadakan pentas di Maggie L. Walker Governor’s School for Government and International Studies. Pentas ini sebagai ajang apresiasi seni dan promosi pertunjukan bagi para pelajar.
  • Pada tanggal 13 April siang hari, seluruh seniman yang terlibat dalam pertunjukan Shadow Ballads mengadakan siaran interaktif secara live di WRIR 97.3 fm Richmond Independent Radio, sebagai media promosi pertunjukan dan perkenalan para seniman yang terlibat dari Negara Indonesia dan Amerika
  • Pada tanggal 13 April pukul 08.30 malam hari, kami para seniman tamu Indonesia Danis Sugiyanto, Peni Candrarini dan Gusti Sudarta terlibat dalam acara pentas MUSICIRCUS Cageian, bersama Anggota Gamelan Raga Kusuma dan juga bergabung musisi paling menarik di Richmond yang pernah meraih Grammy Award music, kelompok musik Eight Blackbird dan Matt Ullery, di Booker Hall, University of Richmond.
  • Selama tinggal di kota Richmond negara bagian Virginia, kami berlatih bersama setiap malam hari pukul 20.00-22.30 waktu setempat di Richmond University. Sebagai satu tim kerja kami juga saling bahu membahu menciptakan layar untuk wayang Bali dan Apallachian (seperti teknik pada wayang beber) yang berisi berbagai lukisan gulung panjang adegan sesuai hasil teleconference sebelum kami datang ke US. Proses membuat layar dilakukan selama seminggu penuh di sebuah bengkel kerja milik Richmond University, dikerjakan pada pagi sampai sore hari, di sela waktu jadwal mengajar.

 

Adapun pihak-pihak yang mengundang dan memfasilitasi pentas kami adalah:

  • Modlin Center for the Arts di Richmond University, Virginia, tanggal16 April 2016,
  • Winston-Salem, North Carolina – di Wake Forest University, tanggal 19 April 2016,
  • Lewisburg, PA – Bucknell University, tanggal 21 April 2016,
  • Ithaca, NY – Cornell University, tanggal 24 April 2016,
  • Konsulat Jenderal RI (KJRI) di New York, tanggal 25 April 2016, dan
  • Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Washington DC, tanggal 26 April 2016.

Rincian kegiatan yang saya lakukan di berbagai tempat (kecuali di Richmond, sudah saya sampaikan di atas) adalah sebagai berikut:

  • Winston –Salem, North Carolina- di Wake Forest University.

Pada tanggal 18 April pukul 13.00 waktu Richmond kami menuju kota Winston Negara bagian North Carolina di arah selatan Richmond yang ditempuh dengan perjalanan darat selama 3,5 jam. Kami diterima oleh dosen Wake Forest University yang bernama Elizabeth Clendinning, P.Hd, sebagai wakil Universitas Wake Forest yang mengakomodasi dan mengatur kegiatan mengajar di kelas pada matakuliah studi Asia Tenggara. Pada tanggal 19 April pukul 09.00-10.00 waktu setempat, saya berkesempatan memberikan kuliah di hadapan para mahasiswa Wake Forest selama satu jam dengan materi budaya musik pop Asia Tenggara dengan materi pokok musik keroncong di Indonesia. Setelah mengadakan pembelajaran, kami menuju gedung Scales Fine Arts Center, Brendle Recital Hall 1834 Wake Forest Road Winston-Salem, NC 27106, untuk mempersiapkan pentas. Lalu pada malam hari pukul 19.30, kami mempertunjukan Shadow Ballads di tempat yang sama. Setelah pementasan kami mengadakan ramah tamah dengan para penonton. Pada tanggal 20 April pukul 10.00 waktu setempat kami langsung bertolak meninggalkan kota Winston dengan menempuh perjalanan darat selama 7,5 jam menuju kota Lewisburg.

  • Lewisburg, PA – Bucknell University

Pada tanggal 20 April sore hari kami tiba di kota Lewisburg Negara bagian Pennsylvania, kami langsung menuju gedung pertunjukan Weis Center for The Perfoming Arts di Bucknell University untuk bongkar alat-alat pertunjukan sekaligus memasang layar dan menata tempat pertunjukan. Pada tanggal 21 April pukul 09.00 waktu setempat kami didampingi oleh dosen Bucknell University, Bethany J. Collier, mengadakan kelas workshop di gedung pertunjukan dengan peserta para mahasiswa, civitas akademika Bucnell University dan masyarakat Lewisburg, adapun materi workshop adalah segala aspek pembentuk artistik pertunjukan Shadow Ballads, yaitu: teater, wayang, crankie, dan musik teater. Lalu pada pukul 19.30 waktu setempat kami mempertunjukan Shadow Ballads untuk publik Lewisburg di gedung pertunjukan Weis Center for The Perfoming Arts di Bucknell University. Setelah pentas kami langsung bertolak menuju kota Ithaca di Negara bagian New York dengan menempuh jalan darat 4 jam.

  • Ithaca, NY – Cornell University

Pada tanggal 22 April di kota Ithaca kami diperkenalkan keindahan bangunan dan kecanggihan sarana dan prasarana kampus Cornel University oleh dosen Christopher J. Miler. Pada pukul 09.00-11.00 kami diminta bantuan mengajar kelas gamelan Jawa untuk keperluan konser karawitan dengan materi gending-gending klasik seperti: lancaran Udan Mas laras pelog pathet barang, dan Gangsaran kasambet ladrang Roning Tawang laras pelog pathet Nem, bagi kelas mahasiswa pemula. Pada tanggal 23 April pukul 11.00-13.00 waktu setempat kami bergabung dalam pentas improvisasi dengan kelompok CAGE (Cornell Avant Gard Ensemble) yang diprakarsai oleh Christopher dan 2 pemusik elektronik music yaitu: Anne Lewandowski dan Steive. Lalu pada pukul 15.00-18.00 kami berlatih bersama dengan grup CGU (Cornell Gamelan University) untuk melatih materi konser karawitan seperti: ketawang Pawukir laras slendro pathet manyura, langgam Yen Ing Tawang Ana Lintang laras pelog pathet nem, jineman Uler Kambang laras slendro pathet sanga, Gambir Sawit gending K2K minggah 4, dan ladrang Perkutut Manggung laras pelog pathet barang, disamping melatih materi-materi untuk kelompok karawitan mahasiswa kelas pemula. Latihan dan konser dihadiri dan diperkuat oleh Profesor Marty Hart, dosen senior yang kini sudah purna tugas dari tugas mengajar di Cornell University (beliau adalah orang yang pertama kali merekomendasi Prof. Sumarsam dan Bapak I.M. Harjito untuk mengajar di US, disertasinya tentang Laras-Lagu-Layang dengan narasumber Nyi Bei Mardusari, serta pernah menterjemahkan buku Pengetahuan Karawitan karya Martopengrawit). Lalu pada tanggal 24 April pukul 13.00 waktu setempat kami melakukan pentas konser karawitan di Barnes Hall Cornell University. Konser dibagi dua sesi, panggung di sebelah kiri penonton memainkan ansambel musik keroncong dengan materi: Keroncong Moritsko, langgam jawa Ali-Ali dan Langgam keroncong Yen Ing Tawang Ana Lintang yang disajikan oleh kelompok musik keroncong Rumput dari Richmond, sementara sesi kedua di sebelah panggung kanan penonton menyajikan konser gending-gending jawa klasik seperti yang sudah dilatih. Pada malam hari pukul 20.00 waktu Cornell, Shadow Ballads menggelar pertunjukan di tempat yang sama. Baik konser karawitan maupun pertunjukan Shadow Ballads dipenuhi oleh penonton dari berbagai kalangan. Setelah pementasan diadakan ramah tamah antara seluruh pemain/artis dan penonton. Keesokan hari pada tanggal 25 April pukul 10.00 waktu setempat kami bertolak meninggalkan Ithaca menuju New York City (NYC), perjalanan darat ditempuh selama 4 jam.

  • Konsulat Jenderal RI (KJRI) di New York

Pada tanggal 25 April siang hari kami tiba di KJRI New York, kami langsung membongkar dan memasang alat-alat pertunjukan sekaligus cek sound dan orientasi panggung. Lalu pada pukul 20.00 malam waktu New York kami mengadakan pentas Shadow Ballads. Kapasitas 200 kursi penonton di gedung KJRI New York semua terisi penuh. Setelah pentas kami beramah tamah dengan para hadirin, diantara penonton yang datang dapat saya kenali antara lain wakil dari ACC (Asian Culturl Council), Rachel Cooper dari Asia Society, beberapa pemerhati seni Indonesia di NYC dari warga Negara Indonesia maupun Amerika Serikat. Kami menginap di lantai 5 gedung KJRI semalam setelah pentas, lalu pada esok hari tanggal 26 April pukul 10.00 pagi kami meninggalkan New York menuju Washington DC.

  • Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Washington DC

Sesampainya di kota Washington DC kami langsung menuju KBRI Washington. Rombongan diterima oleh Atase Pendidikan beserta sebagian staff KBRI. Kami mempersiapkan segala keperluan untuk pentas pada malam hari pada pukul 20.00 waktu setempat. Setelah pentas Shadow Ballads kami mengadakan ramah tamah dengan para penonton. Saya dan Sdri. Peni menginap di rumah salah seorang alumni STSI Surakarta jurusan seni tari bernama mas Anang Totok Dwiantoro. Lalu kami mengadakan perpisahan dengan seluruh anggota Shadow Ballads di hotel JW Marriot Washington keesokan harinya. Pada pukul 22.00 malam waktu Washongton kami bertolak ke Jakarta menggunakan pesawat Etihad Airlines dengan transit 7 jam di Dubai-Abu Dhabi yang membutuhkan waktu keseluruhan 23 jam. Saya dan Sdri. Peni tiba di Jakarta pada pukul 15.00 sore dan melanjutkan penerbangan ke Bandara Jogja pukul 20.00 WIB. Karena pesawat Garuda Indonesia mengalami keterlambatan penerbangan maka kami tiba di bandara Jogja pukul 21.30 WIB. Lalu kami kembali ke kota Solo dan tiba pukul 23.30 WIB dengan selamat.

Hasil dan dampak kegiatan

  • Seni dan budaya Indonesia mendapat apresiasi yang tinggi di Amerika, khususnya di berbagai tempat yang kami kunjungi untuk mengajar, workshop, dan pentas.
  • Hasil Kolaborasi seni kami mendapat sambutan yang bagus, dan berhasil diliput oleh berbagai media cetak maupun elektronik di US. Pihak Kennedy Centre yang menyaksikan pertunjukan Shadow Ballads kami pada waktu kami pentas di KBRI Washington berencana akan mengundang kembali pada bulan September tahun ini (2016).
  • Universitas Richmond tertarik untuk menjalin kerjasama lebih lanjut dengan kampus ISI Surakarta, hal ini terjadi karena hubungan intensif kami dengan pihak universitas Richmond melalui salah satu dosen di Richmond, Andrew Clay McGraw. Perlu diketahui Richmond University of Virginia mempunyai program S1 untuk seni meliputi: music, tari, teater dan sastra, tetapi hanya memiliki program pascasarjana untuk bidang Hukum dan Bisnis Management. Mereka sudah sering mendatangkan para dosen seni dari Indonesia, yaitu diantaranya: bapak I Made Sidia dan Gusti Putu Sudarta dari ISI Denpasar. Pada tahun yang lalu Sdri. Peni Candrarini, dosen Jurusan Karawitan pernah berkesempatan mengajar beberapa jam tentang tembang dan vocal Jawa di Richmond University. Kami telah menawarkan peluang kerjasama dengan ISI Surakarta tentang kemungkinan: pertukaran dosen atau mahasiswa, muhibah seni, dan tidak menutup kemungkinan untuk kerjasama dalam hal yang lain.
  • Melalui kepala Atase Pendidikan KBRI Washington, Bapak Ismunandar (beliau adalah dosen ITB sebelum bertugas di KBRI Washington), saya direkomendasikan kepada pejabat berwenang pada Kemenristek RI untuk mengajar gamelan Jawa dan sekaligus menempuh pendidikan S 3 di Maryland University USA. Semoga akan terkabul menjadi kenyataan bagi saya.
  • Melalui kegiatan kami, bangsa Indonesia dan utamanya nama ISI Surakarta semakin harum terkenal di Amerika Serikat, karena kami telah berhasil menyajikan hasil kolabborasi karya seni yang merupakan refleksi seni budaya Indonesia dan Amerika Serikat, di tingkat universitas dan perwakilan diplomatic antar Negara.

Gentan, 3 Mei 2016

Danis Sugiyanto

==========kutulis ini sebagai laporan kepada lembaga ISI Surakarta tercinta=======

Tinggalkan komentar